BERITA TERBARU

Pelaksanaan Kegiatan Kelas Ibu Balita

Peningkatan upaya promotif di bidang kesehatan terus dilakukan oleh Puskesmas Jeli. Salah satunya adalah peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan anak balita. Kegiatan yang dikoordinir oleh program Kesehatan Ibu dan Anak bersama bidan desa, tenaga pendamping desa dan kader kesehatan mengadakan kegiatan Kelas Ibu Balita. Adapun tujuan dari kelas ibu balita adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan Buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal.

Peserta Kelas Ibu Balita adalah kelompok belajar ibu-ibu yang mempunyai anak usia antara 0 – 5 tahun dengan pengelompokan usia 0-1 tahun, usia 1-2 tahun, usia 2-5 tahun. Peserta kelompok belajar terbatas, paling banyak 15 orang. Proses belajar dibantu oleh bidan yang memahami bagaimana teknis pelaksanaan Kelas Ibu Balita, dan narasumber terkait dengan materi yang perlu diberikan seperti gizi, gigi, penyakit menular dan lainnya.

Apakah Kelas Ibu Balita?

Kelas ibu balita merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-5 tahun secara bersama - sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangaannya dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA.

Tujuan Kelas Ibu Balita adalah

1.Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
2.Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi pada bayi
3.Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada Balita
4.Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi perkembangan Balita
5.Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi Balita dan mencuci tangan yang benar
6.Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan perawatan Balita


Manfaat Kelas Ibu Balita


Bagi ibu balita dan keluarganya, kelas ibu balita merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya dan memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan.


Bagi petugas kesehatan, penyelenggaraan kelas ibu balita merupakan media untuk lebih mengetahui tentang kesehatan ibu balita, anak dan keluarganya serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta keluarganya dan masyarakat

 

Pelaksaan Kegiatan Kelas Ibu Hamil


Mengandung dengan Bahagia dan Bersalin dengan lancar


Pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil di Desa Tulungrejo dengan sasaran 15 ibu hamil dengan narasumber yang memberi materi bidan desa tulungrejo dan dokter gigi. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu - ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 sampai 36 minggu. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, persalinan, nifas, KB, menyusui, bayi baru lahir dan info - info lainnya. Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan, di lakukan evaluasi terhadap ibu hamil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kegiatan rutin setiap tahun ini dilaksanakan bagi para ibu hamil dilakukan setiap tiga bulan sekali sebagai persiapan dan pencegahan terhadap resiko kesehatan pada saat hamil dan melahirkan sehingga mengurangi terjadinya kematian ibu dan anak.

Sebagian besar kelas ibu hamil dimulai sekitar 8 - 10 minggu sebelum bayi lahir atau ketika ibu hamil mengandung di usia sekitar 30 - 32 minggu. Tapi alangkah baik jika Bunda mengikuti kelas pengantar tentang perawatan bayi di awal kehamilan.


Nah, berikut manfaat - manfaat yang bisa didapatkan dari mengikuti kelas ibu hamil 

1. Bertemu dengan fasilitator yang biasnya adala bidan atau petugas kesehatan

Mereka adalah pihak - pihak yang bepengalaman dan memiliki keahlian seputar kehamilan. Bila Bunda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai kehamilan Bunda, tidak perlu malu atau sungkan untuk mengajukan pertanyaan karena bunda bertanya pada sumber yang tepat.

2. Ibu hamil akan dibekali pengetahuan seputar ;

a. Keluhan - keluhan yang sering dialami ibu hamil, termasuk perubahan fisik dan emosional. Apabila Bunda khawatir dengan kondisi tertentu yang dialami dalam masa kehamilan, Bunda bisa memastikan apakah hal - hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dan lumrah.

b. Mitos dan fakta pada proses kehamilan, banyak mitos yang beredar dan perlu diluruskan. Para ahli akan memberikan penjelasan medis mengenai hal - hal yang dianggap tabu, juga mana yang perlu Bunda Khawatirkan atau sekedar mitos belaka.

c. Pencegahan penyaki8t dan komplikasi kehamilan. Mulai dari infeksi Menular Seksual (IMS) , HIV virus penyebab AIDS, cara pencegahan HIV/AIDS pada ibu hamil, Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia (kurang darah) dan tanda bahaya pada kehamilan ataupun persalinan.

3. Informasi di mana mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga bila tanda - tanda yang disebutkan pada poin di atas dijumpai pada ibu hamil, Bunda bisa mendapatkan penanganan lebih cepat dan aman

4. Sarana mendapat teman 

Tentu menyenangkan jika memiliki teman bicara dan berbagai selama masa - masa penting ini. Bunda dan kawan sesama ibu hamil bisa saling bertukar pengalaman atau keluh kesah, serta saling menyemangati mengenai kehamilan masing - masing.

Mengikuti kelas ibu hamil mungkin tidak bisa dilakukan oleh semua orang karena macam -macam kondisi. Apabila Bunda tidak dalam situasi yang mampu untuk mengikuti kelas ibu hamil, setidaknya pastikan Bunda bisa mendapatkan ilmu - ilmu terbaik dan terpercaya dari mereka yang berkecimpung di bidang kesehatan dan kehamilan.

Jangan lupa juga untuk memeriksakan kandungan secara berkala dan banyak bertanya pada bidan yang ada mengenai kiat - kiat terbaik dalam menjaga kehamilan Bunda.


Pemberian Vitamin A, Pengukuran Berat Badan & Tinggi Badan, Imunisasi Bulan Agustus di Posyandu

Ayo Datang dan Bawa Balita Ke Posyandu...

Di era pandemi Covid-19 pemantauan tumbuh kembang balita perlu tetap dilaksanakan salah satunya dengan kegiatan posyandu. Penimbangan pada balita merupakan langkah awal dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. hal ini bertujuan untuk mengetahui atau deteksi dini apakah bayi /balita sakit atau tidak, kelengkapan Imunisasi dan mendapatkan penyuluhan gizi.

Penimbangan merupakan kegiatan utama dalam program perbaikan gizi anak, hal ini merupakan upaya masyarakat dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak terutama balita yang kekurangan gizi, yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan (stunting).

Keberhasilan bulan timbang tidak terlepas dari partisipasi masyarakat yang dilihat pada perbandingan jumlah balita yang ditimbang dengan jumlah balita yang ada, sebagai upaya deteksi dini tumbuh kembang anak. Dalam situasi pandemi ini bulan timbang dan pemberian vitamin A di bulan Agustus dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan.

Bulan februari dan Agustus ditetapkan sebagai bulan timbang. Penetapan program bulan timbang ini merupakan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menerapkan bulan Februari dan Agustus sebagai bulan timbang bersamaan dengan pemberian Vitamin A pada balita. Harapannya partisipasi masyarakat dengan mendorong ibu-ibu yang memiliki anak balita terus meningkat kunjungan setiap bulannya. Pada bulan tersebut selain dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita yang diajak ke posyandu juga mendapatkan imunisasi dan juga Vitamin A. Hasil penimbangan dan pengukuran tersebut dapat mencerminkan status gizi balita yang merupakan tolak ukur status gizi masyarakat.

Sebenarnya penimbangan balita sudah rutin dilakukan setiap bulan. Pada bulan ini, balita akan ditimbang, diukur dan diberikan vitamin A. Vitamin A warna biru untuk balita usia 6 sampai 11 bulan. Sedangkan warna merah untuk usia 12 hingga 59 bulan.

Apabila anak kekurangan vitamin A maka anak bisa menjadi rentan terserang penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak, dan diare.


Mengkonsumsi vitamin A bagi balita sangat banyak manfaatnya, seperti :

• Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan  diare.

• Membantu proses penglihatan dalam adaptasi terang ke tempat yang gelap.

• Mencegah kelainan pada sel –sel epitel termasuk selaput lender mata.

• Mencegah terjadinya proses metaplasi sel – sel epitel sehingga kelenjar tidak memproduksi cairan yang dapat menyebabkan kekeringan mata.

• Mencegah terjadinya kerusakan mata hingga kebutaan.

• Vitamin A esensial untuk membantu proses pertumbuhan


Tempat pemberian vitamin A :

Vitamin A diberikan secara gratis di sarana fasilitas pelayanan kesehatan, seperti : Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, polindes, praktek dokter/bidan swasta, posyandu, sekolah, TK, dan PAUD.

Nah, Bulan Agustus sudah berjalan, saatnya membawa balita ke posyandu untuk mendapatkan vitamin A secara gratis….


Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Bulan Agustus Tahun 2022

APA ITU BIAN?

BIAN atau singkatan dari Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah upaya yang direncanakan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2022 untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempai menurun selama pandemi Covid-19

Program ini diwujudkan sebagai upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan hamonisasi kegiatan imunisasi tambahan (campak rubela) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB Hib).

Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.

Program Imunisasi Anak Nasional ini terbagi menjadi dua tahap, yakni:

1. Tahap Pertama Imunisasi Anak Nasional Tahap Pertama diselenggarakan pada bulan Mei 2022. Adapun wilayah pelaksanaannya adalah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

2. Tahap Kedua Imunisasi Anak Nasional Tahap Kedua dilaksanakan pada bulan Agustus 2022. Wilayah sasaran dari program imunisasi tahap kedua ini adalah Pulau Jawa dan Provinsi Bali.

Langkah persiapan BIAN dimanfaatkan oleh Kemenkes untuk memperluas layanan kesehatan dengan mereaktivasi 300 ribu Posyandu di seluruh pelosok Tanah Air. Reaktivasi ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke posyandu yang juga menurun saat pandemi.

- Dilaporkan bahwa jumlah kunjungan sasaran ke posyandu menurun sampai dengan 70% selama masa pandemi Covid-19.

- Meningkatnya jumlah anak tanpa imunisasi lengkap berdampak pada peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB PD4I seperti campak, rubela, dan difteri di beberapa wilayah.

- Kemenkes bekerja sama dengan seluruh kementerian/ lembaga serta lintas sektor terkait untuk upaya sosialisasi pemberian imunisasi anak di fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) dan pos imunisasi selama pelaksanaan BIAN.


Manfaat BIAN

BIAN bermanfaat untuk mencegah kesakitan dan kecacatan akibat :

1. Campak

2. Polio

3. Pertusis (batuk rejan)

4. Rubela

5. Difteri

6. Hepatitis B

7. Pneumonia (radang paru)

8. Meningitis (radang selaput otak)


Sasaran Pelaksanaan BIAN

1. Imunisasi Tambahan Campak Rubela diberikan untuk anak umur 9 bulan s/d kurang dari 12 tahun.

2. Melengkapi imunisasi Polio dan DPT - HB - Hib bagi anak umur 12 s/d 59 bulan.


Tempat Pelaksanaan BIAN

BIAN diberikan di Fasyankes atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdiri dari Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas Pelayanan kesehatan lainnya.